PKMS 2025 Resmi Dibuka, Wali Kota Singkawang Tekankan Peran Budaya sebagai Pilar Keberagaman
Singkawang – Pemerintah Kota Singkawang bersama Dewan Pengurus Daerah Majelis Adat Budaya Melayu (DPD MABM) Kota Singkawang resmi membuka Pekan Kebudayaan Melayu Singkawang (PKMS) 2025 di Rumah Melayu Balai Serumpun, Kamis (26/6/2025) malam. Kegiatan yang berlangsung selama sepekan ini tidak hanya menjadi panggung budaya, tetapi juga ruang penguatan nilai-nilai toleransi dan ekonomi lokal.
Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, menegaskan bahwa budaya Melayu merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas Kota Singkawang. Keberadaan PKMS dinilai menjadi simbol penting bahwa keberagaman yang tumbuh di kota ini bukan sekadar wacana, melainkan kekuatan yang nyata.
“Budaya Melayu adalah denyut nadi dari keberagaman Singkawang. Saya berharap kegiatan ini menjadi agenda rutin tahunan yang tidak hanya meriah, tapi juga menarik minat wisatawan, bahkan bisa berkolaborasi dengan daerah lain,” ujarnya.
Kegiatan PKMS 2025 bertepatan dengan peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah. Dalam momentum tersebut, Tjhai Chui Mie menyampaikan pesan penting kepada masyarakat untuk menjadikan tahun baru sebagai titik tolak menuju kehidupan sosial dan spiritual yang lebih baik.
“Ini bukan sekadar perayaan budaya. Ini momentum hijrah, untuk memperkuat nilai toleransi, persatuan, dan kebanggaan terhadap budaya sendiri,” katanya.
Pemerintah Kota Singkawang juga memberikan perhatian khusus pada keterlibatan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam kegiatan tersebut. Menurut Tjhai Chui Mie, kolaborasi antara budaya dan ekonomi lokal akan memperkuat ekosistem sosial dan memberdayakan masyarakat.
“Ini bukan hanya ruang budaya, tapi juga ruang ekonomi. Memberi tempat kepada UMKM adalah bagian dari strategi kita agar kegiatan seperti ini membawa manfaat yang lebih luas,” tambahnya.
Ketua DPD MABM Kota Singkawang, Asmadi, menyebutkan PKMS 2025 akan berlangsung dari 26 Juni hingga 2 Juli 2025 dengan serangkaian kegiatan budaya, seperti Belarak Pengantin dan Pawai 1 Muharram, Tari Masal Lenggok Singkawang, Fashion Show Bujang dan Dare Melayu, serta lomba Syair dan Rodat Hadrah.
“Selain perlombaan dan pertunjukan budaya, PKMS juga menyuguhkan kuliner khas yang disiapkan oleh UMKM lokal,” ujar Asmadi.
Dalam pembukaan, DPD MABM juga menyerahkan dokumen berjudul Lensa Kegiatan MABM Kota Singkawang 2023–2025 kepada Wali Kota, sebagai bentuk dokumentasi dan evaluasi kiprah pelestarian budaya Melayu di kota ini.
Kegiatan itu turut dihadiri Ketua DPP MABM Kalimantan Barat serta Ketua DPD MABM Kabupaten Melawi. Kehadiran para tokoh tersebut menegaskan dukungan lintas daerah dalam memperkuat pelestarian budaya Melayu di Kalimantan Barat.
Pembukaan PKMS ditutup dengan tausiah yang disampaikan Ustaz Hatoli.